Islam di Amerika Serikat
Dari Wikipedia bahasa Indonesia,
Sejarah
Islam di Amerika Serikat bermula sekitar
abad ke 16, dimana
Estevánico dari Azamor adalah Muslim pertama yang tercatat dalam sejarah Amerika Utara.
[1] Walau begitu, kebanyakan para peneliti di dalam mempelajari kedatangan
Muslim di AS lebih memfokuskan pada kedatangan para
imigran yang datang dari
Timur Tengah pada akhir abad ke 19.
Migrasi
Muslim ke AS ini berlangsung dalam periode yang berbeda, yang sering
disebut "gelombang", sekalipun para ahli tidak selalu sepakat dengan apa
yang menyebabkan gelombang ini.
[2]
Populasi Muslim di AS telah meningkat dalam seratus tahun terakhir,
dimana sebagain besar pertumbuhan ini didorong oleh adanya imigran. Pada
2005, banyak orang dari negara-negara Islam menjadi penduduk AS -
hampir 96.000 - setiap tahun dibanding dua dekade sebelumnya.
[3][4]
Sejarah
Estevánico dari Azamor
mungkin telah menjadi Muslim pertama yang tercatat dalam sejarah
Amerika Utara. Estevanico adalah orang Berber dari Afrika Utara yang
menjelajahi Arizona dan New Mexico untuk Kerajaan Spanyol. Estevanico
datang ke Amerika sebagai seorang budak penjelajah Spanyol pada abad ke
16,
Álvar Núñez Cabeza de Vaca.
[5]
Selama tahun 1520-an telah didatangkan budak ke Amerika Utara dari
Afrika. Diperkirakan sekitar 500 ribu jiwa dikirim ke daerah ini atau
4,4% dari total 11.328.000 jiwa budak yang ada.
[6]
Diperkirakan sekitar 50% budak atau tidak kurang dari 200 ribu jiwa
budak yang didatangkan berasal dari daerah-daerah yang dipengaruhi oleh
Islam.
[7]
Menurut sumber lain, kedatangan paling awal imigran Muslim adalah antara tahun
1875 dan
1912 dari kawasan pedesaan, yang sekarang menjadi
Suriah,
Yordania,
Palestina, dan
Israel.
Daerah ini dulunya dikenal sebagai Suriah Raya yang diperintah oleh
Kekaisaran Ottoman. Setelah Kekaisaran Ottoman runtuh pada
Perang Dunia I (PD I),
terjadi gelombang kedua imigrasi kaum Muslim dari Timur Tengah, dimana
dalam periode ini pula dimulainya kolonialisme Barat di Timur Tengah.
Pada tahun 1924, aturan keimigrasian AS disahkan, yang segera membatasi
gelombang kedua imigrasi ini dengan memberlakukan "sistem kuota negara
asal". Periode imigrasi ketiga terjadi pada 1947 sampai 1960, dimana
terjadi peningkatan jumlah Muslim yang datang ke AS, yang kini berasa
dari negara-negara di luar Timur Tengah. Gelombang keempat kemudian
terjadi pada tahun 1965 disaat Presiden Lyndon Johnson menyokong
rancangan undang-undang keimigrasian yang menghapuskan sistem kuota
negara asal yang sudah bertaha lama.
[8]
Masjid
Masjid adalah tempat ibadah utama bagi seorang Muslim. Di AS, ada sekitar 1.209 Masjid
[9][10], dimana yang terbesar adalah Islamic Center of America yang terletak di Dearborn, Michigan. Dibangun pada
2005, Masjid ini dapat menampung lebih dari 3.000
jamaah yang terus tumbuh di wilayah itu.
[11]
Hanya kurang dari 100 unit yang benar-benar dari awal dirancang sebagai
Masjid, kebanyakan jamaah Islam di AS pada awalnya beribadah di
bangunan-bangunan yang semula didirikan untuk tujuan lain, seperti bekas
stasiun pemadam kebakaran,
teater,
gudang, dan
toko.
[12]
Jumlah Masjid terbanyak di AS adalah di negara bagian California, yakni sekitar 227 unit di tahun 2001.
[13]
Demografi
Jumlah, kebangsaan dan etnis
Sulit menentukan jumlah pasti Muslim di AS. Konstitusi AS memisahkan
antara gereja dengan negara yang tercermin dalam undang-undang Amerika,
sehingga formulir Biro Sensus AS tidak memuat pertanyaan tentang agama
pada orang yang dicatat di dalamnya. Dinas imigrasi juga tidak
mengumpulkan informasi tentang agama para imigran. Banyak masjid di AS
tidak memiliki kebijakan keanggotaan resmi, dan mereka jarang mencatat
secara akurat jumlah jamaah yang datang. Hasil akhirnya adalah tidak
adanya data yang akurat mengenai jumlah Muslim di AS.
[14]
Menurut sumber yang sama, imigran Asia Tengah-bagian Selatan menempati
urutan teratas (33%) dalam jumlah besar komunitas Muslim AS, yang kedua
adalah keturunan Afro Amerika (30%), Arab (25%), Afrika (3%), lain-lain
5%, serta Eropa dan Asia Tenggara (masing-masing 2%). Sedangkan menurut
Central Intelligence Agency
(CIA) Amerika dalam situsnya, jumlah Muslim di AS adalah 1% dari
301.139.947 (perkiraan Juli 2007) penduduk AS, jumlah ini sama dengan
jumlah umat
Yahudi di AS.
[15]
Persentase pengunjung Masjid di AS menurut CAIR
Menurut Lembaga Survey Pew pada tahun 2007, dua pertiga Muslim di AS
adalah keturunan asing. Di antara mereka telah bermigrasi ke AS sejak
tahun 1990. Sedangkan sepertiga dari Muslim AS adalah penduduk asli yang
beralih ke Islam, dan keturunan Afro Amerika. Pada tahun 2005, menurut
New York Times, lebih banyak lagi orang dari negara-negara Muslim yang
menjadi penduduk AS - hampir 96.000 - setiap tahun dibanding dua dekade
sebelumnya.
[16][17]
Sedangkan menurut
Council on American-Islamic Relations (CAIR)
[18], jemaah masjid Sunni yang diperuntukkan bagi umum di AS berasal dari latar belakang bangsa yang berbeda:
Asia Selatan (33%),
Afro Amerika (30%),
Arab (25%),
Eropa (2,1%), Amerika kulit putih (1,6%),
Asia Tenggara (1,3%),
Karibia (1,2%),
Turki Amerika (1,1%),
Iran Amerika (0,7%), dan
Hispanik/Latin (0,6%).
[19]
Persebaran georgrafi
Komunitas Muslim pertama berada di Midwest. Di Dakota Utara, kaum
Muslim berkumpul untuk salat berjamaah di tahun-tahun pertama era
1900-an; di Indiana, sebuah pusat kegiatan Islam dimulai sejak 1914; dan
Cedar Rapids, Iowa, adalah rumah bagi Masjid tertua yang masih
digunakan hingga sekarang. Daerborn, Michigan, dipinggiran Detroit,
adalah tempat Muslim Sunni dan Syiah dari banyak negara Timur Tengah.
Bersama umat Kristen dari Timur Tengah, kaum Muslim Michigan membentuk
komunitas Arab-Amerika terbesar di negara ini. Galangan kapal di Quincy,
Massachusetts, diluar Boston, menyediakan lapangan kerja bagi imigran
Muslim sejak tahun 1800-an. Di New England juga telah dibuat sebuah
Islamic Center, yang kini menjadi kompleks Masjid besar untuk beribadah
bagi para pelaku bisnis, guru, profesional, serta pedagang dan buruh. Di
New York, Islam telah hadir dan muncul selama lebih dari satu abad.
Rumah pertama yang lain bagi imigran Muslim adalah Chicago, Illinois,
dimana beberapa orang menyatakan jumlah Muslim yang tinggal disini pada
awal 1900-an adalah yang terbanyak di antara kota-kota lain di AS.
Lebih dari 40 kelompok Muslim telah berdiri di kawasan Chicago. Di Los
Angeles dan San Fransisco, California, juga telah menjadi pusat
komunitas Muslim yang besar di AS. Islamic Center di California Selatan
adalah salah satu entitas Muslim terbesar di AS. Jumlah Masjid di
California juga adalah yang terbanyak di AS, yakni sekitar 227 Masjid di
tahun 2001
[20][13]
Di penjara
Penjara bisa jadi adalah penyokong terhadap pertumbuhan Islam di AS.
Perkiraan resmi menyatakan bahwa persentase dari narapidana Muslim
adalah sekitar 15-29% dapi populasi penjara. Diperkirakan, sekitar 80%
dari narapidana berpindah agama ke Islam. Populasi narapidana Muslim
telah mencapai 350 ribu jiwa (pada 2003) dengan pertambahan sekitar 30
ribu hingga 40 ribu setiap tahunnya. Kebanyakan narapidana yang
berpindah ke Islam adalah keturunan Afrika.
Menurut Dr. Mikhail Waller, golongan Islamis radikal, yang dicurigai
oleh pemerintah AS, menjadi perekrut di dalam penjara untuk menjadikan
pengikutnya sebagai kader demi mendukung mereka dalam usaha-usaha anti
Amerika.
[21]
Perekonomian
Pada awalnya, imigran Muslim yang datang ke AS bekerja sebagai budak,
tapi kini tidak sedikit yang bekerja sebagai seorang profesional.
Pekerjaan lain yang dilakoni oleh Muslim di AS adalah guru, tentara,
penjaga toko, sopir taksi, dokter, wiraswasta, buruh, dan pekerjaan
lainnya.
Karena dalam Islam perbuatan
riba diharamkan oleh
agama,
sebagian Muslim merasa kesulitan ketika harus mendanai dan
mengembangkan usahanya. Sebagian besar lembaga keuangan dan perbankan di
AS masih bersifat konvensional, dimana mereka menerapkan sistem
berbunga. Namun sejak beberapa tahun lalu, sebagian lembaga keuangan dan
korporasi mulai mencari cara untuk membantu Muslim AS. Beberapa program
pendanaan lokal ala Islam baru-baru ini telah dimulai atau sedang dalam
tahap perencanaan
[22]:
- Korporasi Pengembangan Komunitas Phillips (Phillips Community
Development Corp.) maupun Badan Pengembangan Komunitas Minneapolis
(Minneapolis Community Development Corp.), masing-masing telah memberi
dana bagi pemiliki usaha Islam dengan biaya administrasi sebagai
pengganti bunga.
- Konsorsium Minneapolis dari Para Pengembang Komunitas (Minneapolis
Consortium of Community Developers) telah menyediakan dua pendanaan
berdasarkan biaya untuk usaha-usaha Islami sebagai proses awal.
- Delsan Auto Dealer, tempat usaha mobil bekas miliki seorang Somalia, menyediakan pendanaan bebas bunga kepada pelanggannya.
- Kelompok Twin Cities sedang berupaya untuk membentuk perserikatan kredit secara Islam.
- Bank-bank seperti Wells Fargo & Co. dan University Bank tengah mencari jalan bagaimana mereka bisa membantu usaha Islam.
Organisasi
Ada banyak organisasi Islam di AS.
- Kelompok yang paling besar adalah American Society of Muslims
(ASM atau Masyarakat Muslim Amerika), pengganti Nation of Islam, yang
lebih dikenal sebagai Black Muslim. Kelompok ini dipimpin oleh Warith Deen Mohammed.
Tidak begitu jelas berapa Muslim Amerika yang mengikuti kelompok ini.
Kepercayaan kelompok ini juga berbeda dengan kepercayaan Islam pada
umumnya, mereka tidak mengenali Muhammad adalah Rasul Allah yang
terakhir.
- Kelompok terbesar kedua adalah Islamic Society of North America
(ISNA atau Masyarakat Islam Amerika Utara). ISNA adalah suatu asosiasi
organisasi-organisasi Muslim dan perorangan untuk mempresentasikan
Islam. Kelompok ini dibuat oleh imigran, beberapa etnis Kaukasia dan
sekelompok kecil Afro Amerika yang masuk Islam. Jumlah anggotanya
baru-baru ini mungkin telah melampaui ASM. Konvensi tahunan ISNA mungkin
adalah pertemuan Muslim paling besar di AS.[23] Organisasi ini telah dikritik karena menyebarkan ajaran Wahabi dan karena memiliki hubungan dengan terorisme.[24][25]
- Kelompok terbesar ketiga adalah Islamic Circle of North America
(ICNA atau Lingkaran Islam Amerika Utara). ICNA adalah kelompok Islam
yang tidak memandang kesukuan, terbuka bagi semua, dan mandiri. Kelompok
ini dibentuk oleh imigran, Amerika kult putih, dan Afro Amerika yang
masuk Islam. Kelompok ini sedang tumbuh, dan juga bisa lebih besar dari
ASM disaat sekarang. Divisi mudanya adalah Young Muslims atau Muslim Muda.[26]
- Islamic Supreme Council of America
(ISCA atau Dewan Tertinggi Muslim Amerika) mewakili banyak Muslim AS.
Tujuannya adalah menyediakan solusi-solusi bagi Muslim Amerika, yang
berlandaskan hukum Islam. ISCA bekerja keras untuk mengintegrasikan
ajaran Islam dalam memecahkan isu-isu zaman demi memelihara keyakinan
Islam di tengah masyarakat yang sekuler.[27]
- Islamic Assembly of North America
(IANA Himpunan Islam Amerika Utara), adalah suatu organisasi Muslim
terkemuka di AS. Menurut situs mereka, di antara sasaran IANA adalah
"mengkoordinir dan mempersatukan usaha-usaha dari dakwah yang berbeda,
mengorientasikan organisasi (Islam) di Amerika Utara atau mengarahkan
umat Muslim untuk bertahan pada metodologi Islam". Untuk mencapai
sasarannya, IANA menggunakan sejumlah alat, metode, konvensi, rapat
anggota, lembaga, institusi, akademi berorientasi dakwah, dan lain-lain.[28]
- Muslim Students' Association
(MSA atau Asosiasi Pelajar-pelajar Muslim), adalah suatu kelompok yang
diperuntukkan bagi pelajar Islam di perguruan tinggi Kanada dan Amerika
Serikat. MSA juga sering dilibatkan dalam kegiatan-kegiatan
kemasyarakatan, seperti pengumpulan dana untuk tunawisma selama
Ramadhan.[29]
- Islamic Information Center
(IIC atau Pusat Informasi Islam) adalah organisasi yang dibentuk untuk
memberi informasi kepada publik, sebagian besar melalui media, seputar
Islam dan umat Muslim.[30]
Politik
Organisasi politik Islam di AS berkepentingan untuk mengakomodasi kepentingan Muslim disana. Organisasi seperti
American Muslim Council aktif terlibat menegakkan hak asasi dan hak warga negara bagi setiap orang Amerika.
- Council on American-Islamic Relations
(CAIR atau Dewan Hubungan Islam-Amerika), adalah organisasi Islam
paling besar yang mengakomodasi kepentingan Muslim di AS. CAIR
menggambarkan organisasinya sebagai organisasi yang moderat di DPR
Amerika dan arena politik Amerika. CAIR juga mengutuk semua aksi
terorisme, dan sedang bekerjasama dengan Gedung Putih mengenai isu-isu
keselamatan dan politik luar negeri. CAIR adalah lembaga pembela hak-hak
warga Muslim AS yang paling besar dan mempunyai 35 kantor. Selain
memiliki advokasi terhadap kaum Muslim juga meningkatkan pemahaman
Islam, mendorong tanya jawab, melindungi kebebasan-kebebasan sipil,
memberdayakan Islam di Amerika, dan membangun kesatuan dan mempromosikan
keadilan dan saling pengertian.
- Muslim Public Affair Council (MPAC atau Dewan Permasalahan Masyarakat Islam), adalah suatu jawatan pelayanan bagi masyarakat Muslim Amerika. Berpusat di Los Angeles, California dan memiliki cabang di Washington, DC.
MPAC didirikan pada 1988. Tujuan orgaisasi ini adalah untuk
memperkenalkan identitas Muslim Amerika, mengembangkan suatu organisasi
yang aktif, dan juga pelatihan bagi generasi masa depan baik pria dan
wanita untuk berbagai visi. MPAC juga bekerja untuk memperkenalkan Islam
dan Muslim secara akurat melalui media massa, mendidik masyarakat
Amerika mengenai Islam, persahabatan dengan masyarakat yang berbeda dan
menjalin hubungan dengan para pembuat dan pengambil keputusan
(pemerintah).[31]
- American Islamic Congress, adalah organisasi kecil dan moderat yang memperkenalkan pluralisme.
- Free Muslims Coalition,
dibentuk untuk menghapus dukungan terhadap Islam radikal dan terorisme
serta memperkuat institusi yang demokratis di Timur Tengah dan Dunia
Islam dengan mendukung usaha reformasi Islam.
Pandangan-pandangan publik Amerika dan kaum Muslim Amerika
Pandangan publik Amerika mengenai Islam
Suatu survey nasional yang diadakan pada 2003 oleh Pusat Riset Pew
dan Forum Agama dan Kehidupan Publik Pew melaporkan bahwa persentase
orang Amerika yang memandang kurang baik Islam meningkat satu persen
menjadi 34% dari 2002 dan 2003, lalu meningkat lagi dua persen menjadi
36% ditahun 2005. Pada waktu yang sama, persentase publik Amerika yang
menganggap bahwa Islam dapat mendorong kepada tindak kekerasan
dibandingkan agama yang lain menurun dari 44% pada Juli 2003 menjadi 36%
pada Juli 2005.
[32]
Pada Juli 2005, survey Pew menunjukkan bahwa 59% orang dewasa Amerika
menganggap bahwa Islam "sangat berbeda dengan agama mereka", menurun
satu persen dari tahun 2003. Pada survey yang sama, 55% mempunyai
pendapat yang baik terhadap Muslim Amerika, atau naik empat persen
dibanding Juli 2003 yang hanya 51%.
[32]
Berdasar poling yang dilakukan oleh CBS pada April 2006 mengenai keyakinan, memperlihatkan bahwa
[33]:
Survey Pew mengenai penganut, memperlihatkan bahwa
[32]:
Survey yang dilakukan oleh Newsweek pada Juli 2007 terhadap publik Amerika memperlihatkan bahwa
[34]:
- 32% percaya bahwa Muslim Amerika sedikit setia kepada AS (40%
percaya bahwa mereka setia kepada AS sebagaimana percaya kepada Islam).
- 63% percaya bahwa Muslim Amerika tidak membenarkan tindak kekerasan.
- 28% percaya bahwa al-Qur'an membenarkan kekerasan (40% percaya tidak membenarkan).
- 41% percaya bahwa kultur Islam membenarkan bunuh diri.
- 46% percaya bahwa sudah terlalu banyak imigran Muslim.
Pandangan Muslim Amerika mengenai Amerika Serikat
Pandangan Muslim Amerika dan publik Amerika |
Pernyataan |
Muslim
AS |
Publik
AS |
Setuju bahwa dapat
maju dengan bekerja keras |
71% |
64% |
Tingkat masyarakat mereka
"sempurna" atau "bagus" |
72% |
82% |
Kondisi keuangan
sempurna atau bagus |
42% |
49% |
Yang dicukupi
oleh negara |
38% |
32% |
Setuju bila Muslim yang datang
ke AS harus mengadopsi
kebiasaan di AS |
43% |
n/a |
Sebuah survey yang dilakukan pada 2007 yang berjudul
Muslim Americans: Middle Class and Mostly Mainstream, yang dilakukan oleh
Pew Research Center menemukan bahwa Muslim Amerika:
"sebagian besar mampu menyesuaikan diri, bahagia dengan kehidupannya,
dan lebih bersikap moderat terhadap berbagai isu berkaitan dengan umat
Muslim dan masyarakat Barat di seluruh dunia".
[35]
47% responden berkata bahwa mereka menempatkan diri mereka sebagai
Muslim yang pertama dan orang Amerika kedua. Bagaimanapun, ini lebih
rendah dibandingkan dengan 81%
Muslim di Inggris, dan 69%
Muslim di Jerman
ketika ditanya dengan pertanyaan yang sama. Suatu perbedaan yang serupa
ada dibidang ekonomi (pendapatan), dimana Muslim Amerika yang berada di
garis kemiskinan hanya sekitar 2%, sedangkan di
Prancis dan
Spanyol masing-masing 18% dan 29%.
[35]
Dalam poling yang sama juga dilaporkan bahwa hanya 40% Muslim AS yang
percaya bahwa yang melakukan serangan 11 September adalah orang-orang
Arab. Sedangkan 28% mengatakan bahwa mereka tidak percaya dan 32%
mengaku tidak mempunyai pandangan. Seperempat di antara 28% yang
meragukan bahwa orang Arab dibalik komplotan penyerang menganggap bahwa
pemerintah AS atau Presiden Bush lah yang paling bertanggungjawab. Hanya
26% Muslim AS yang percaya bahwa peperangan yang dilakukan terhadap
terorisme adalah murni untuk membasmi terorisme internasional. Sedangkan
5% yang disurvey menganggap "sangat baik" atau "sedikit baik" terhadap
al-Qaida. Selain itu, hanya 35% Muslim AS menyatakan bahwa keputusan
serangan ke
Afganistan dapat dibenarkan, dan hanya 12% yang mendukung serangan ke
Irak.
[35]
Kehidupan Muslim pasca serangan 11 September 2001
Serangan 11 Sepetember 2001 ke gedung WTC dan Pentagon adalah bencana
bagi Amerika dan umat Muslim sedunia. Pasca serangan, berbagai tudingan
dilontarkan kepada Islam dan ummatnya. Banyak serangan-serangan yang
terjadi tehadap Muslim Amerika setelah kejadian itu, walaupun ini
terbatas pada kelompok minoritas kecil.
[36][37]
Menurut survey yang dilakukan pada 2007, 53% Muslim Amerika
menganggap bahwa menjadi lebih sulit menjadi seorang Muslim (di AS)
setelah serangan itu.
[35]
Wanita Muslim yang menggunakan hijab/jilbab diganggu, menyebabkan
beberapa wanita Muslim lebih memilih untuk tinggal dirumah, sedangkan
yang lainnya untuk sementara meninggalkan praktik (pekerjaan).
[38][39]
Kritik dan kontroversi
Beberapa Muslim telah dikritik karena menjadikan kepercayaan mereka
sebagai alasan untuk menolak sistem yang ada di Amerika. Sopir-sopir
taksi Muslim di Minneapolis, Minnesota misalnya, dikritik karena menolak
penumpang yang membawa minuman keras atau anjing, temasuk penumpang
cacat yang dipandu oleh anjing. Otoritas bandara internasional Saint
Paulus Minneapolis sudah mengancam akan menarik kembali izin operasi
taksi bagi mereka yang membeda-bedakan penumpang seperti ini.
[40]
Institusi AS telah pula dikritik karena mengakomodasi Muslim atas
pembayaran pajak. Universitas Michigan-Dearborn dan suatu perguruan
tinggi negeri di Minnesota telah dikritik karena mengakomodasi upacara
keagamaan Islam dengan membangun tempat wudhu bagi mahasiswa Muslim
dengan menggunakan uang pajak. Para kritikus menganggap bahwa perlakukan
ini adalah pelanggaran terhadap konstitusi AS yang menyatakan pemisahan
antara gereja dengan negara (agama dengan negara).
[41]
Anggota kongres Muslim pertama,
Keith Ellison, membuat kontroversi ketika Ia membandingkan Presiden Bush atas kebijakannya setelah serangan 11 September dengan
Adolf Hitler.
Keith berkata bahwa Bush telah memanfaatkan serangan 11 September untuk
kepentingan politik, seperti ketika Hitler memanfaatkan Reichstag untuk
memenjarakan kebebasan konstitusional.
[42]
Isu Islam juga menjadi isu-isu yang hangat dalam pemilu AS saat ini. Sebuah foto salah satu kandidat dari partai Demokrat,
Barack Obama,
yang menggambarkan Ia sedang mengenakan pakaian Muslim, menjadi begitu
kontroversi. Hal ini memperlihatan bahwa embel-embel Islam masih belum
dapat diterima oleh warga Amerika kebanyakan. Tahun lalu, para
sukarelawan melakukan kampanye setelah muncul berita
e-mail
yang menyebutkan bahwa Obama seorang Muslim. Karena itulah, dalam
berbagai kesempatan, Obama berkali-kali membantah bahwa dirinya seorang
Muslim.
[43][44][45]
Catatan
- ^ Queen, Edward L., Stephen Prothero and Gardiner H. Shattuck Jr. 1996. The Encyclopedia of American Religious History. New York: Facts on File.
- ^ Smith, Jane I., Pola-pola Imigrasi Muslim, Kehidupan Muslim di Amerika, hal:14, Kantor Program Informasi Internasional Departemen Luar Negeri AS
- ^ Muslim immigration has bounced back
- ^ Migration Information Source - The People Perceived as a Threat to Security: Arab Americans Since September 11
- ^ Rayford W. Logan. "Estevanico, Negro Discoverer of the Southwest: A Critical Reexamination." Phylon (1940-1956), Vol. 1, No. 4. (4th Qtr., 1940), pp. 305-314.
- ^ The Slave Trade, Hugh Thomas, Simon and Schuster, 1997, ISBN 0-684-81063-8
- ^ Koszegi, Michael; Melton, J. Gordon (13 Februari 1992). Islam in North America: A Sourcebook. New York: Garland Publishing Inc.. hlm. 26-27.
- ^ Smith, Jane I., Pola-pola Imigrasi Muslim, Kehidupan Muslim di Amerika, hal:14-16, Kantor Program Informasi Internasional Departemen Luar Negeri AS
- ^ Demographic facts, Muslim life in America
- ^ Fakta-fakta demografi, Kehidupan Muslim di Amerika, hal:35, Kantor Program Informasi Internasional Departemen Luar Negeri AS
- ^ Detroit Islamic Center Open Largest Mosque in United States Brittany Sterrett. June 2, 2005 Accessed August 19,2007.
- ^ Masjid-Masjid Amerika, Kehidupan Muslim di Amerika, hal:38, Kantor Program Informasi Internasional Departemen Luar Negeri AS
- ^ a b Jumlah Masjid di Negara Bagian di Amerika Serikat, Kehidupan Muslim di Amerika, hal:20-21, Kantor Program Informasi Internasional Departemen Luar Negeri AS
- ^ Jumlah Populasi, Kehidupan Muslim di Amerika, hal:19, Kantor Program Informasi Internasional Departemen Luar Negeri AS
- ^ The World Factbook - United States, Central Intelligence Agency (CIA)
- ^ Muslim immigration has bounced back
- ^ Migration Information Source - The People Perceived as a Threat to Security: Arab Americans Since September 11
- ^ [1],Source: Ihsan Bagby et. al, The American Mosque: A National Portrait. CAIR 2001.(CAIR Website Link)
- ^ The Mosque in America: A National Portrait, Bagby, I., Perl, P.M., and Froehle, B.T., CAIR, Washington, D.C., 2001
- ^ Smith, Jane I., Pola-pola Imigrasi Muslim, Kehidupan Muslim di Amerika, hal:18-19, Kantor Program Informasi Internasional Departemen Luar Negeri AS
- ^
United State Senate, Committee on the Judiciary , Testimony of Dr.
Michael Waller, Annenberg Professor of International Communication, The
Institute of World Politics, October 12, 2003 [2]
- ^ Jean, Sheryl, Kepercayaan dan Perbankan, Kehidupan Muslim di Amerika, hal:46-47, Kantor Program Informasi Internasional Departemen Luar Negeri AS
- ^ Islamic Society of North America Official Website.
- ^ http://judiciary.senate.gov/testimony.cfm?id=960&wit_id=2719
- ^ http://www.usdoj.gov/oig/special/0404/final.pdf
- ^ Islamic Circle of North America Official Website
- ^ Islamic Supreme Council of America Official Website.
- ^ Islamic Assembly of North America Official Website.
- ^ Muslim Student Association Official Website
- ^ Islamic Information Center Official Website.
- ^ Muslim Public Affairs Council Official Website
- ^ a b c Views of Muslim-Americans hold steady after London Bombings - Pew Research Center. 26 July 2005
- ^ Poll news CBS.
- ^ The latest NEWSWEEK Poll paints a complicated portrait of attitudes toward America's Muslims.
- ^ a b c d Muslim Americans: Middle Class and Mostly MainstreamPDF (656 KiB), Pew Research Center, 22 May 2007
- ^ Tolerance.org: VIOLENCE AGAINST ARAB AND MUSLIM AMERICANS:Alabama to Massachusetts
- ^ Tolerance.org: VIOLENCE AGAINST ARAB AND MUSLIM AMERICANS:Michigan to Wisconsin
- ^ Tolerance.org: VIOLENCE AGAINST ARAB AND MUSLIM AMERICANS:Alabama to Massachusetts
- ^ Tolerance.org: VIOLENCE AGAINST ARAB AND MUSLIM AMERICANS:Michigan to Wisconsin
- ^ "Minnesota's Muslim cab drivers face crackdown", Reuters, April 17, 2007. Diakses pada 6 Mei 2007.
- ^ http://www.startribune.com/kersten/story/1115081.html
- ^ Bush like Hitler, says first Muslim in Congress The Telegraph
- ^ Foto Obama “bersarung” timbulkan polemik, Hidayatullah 26 Februari 2008
- ^ Foto Obama timbulkan sengketa, BBC Indonesia 25 Februari 2008
- ^ Obama photo triggers 'smear' row, Al Jazeera 26 Febrari 2008